Rabu, 05 April 2017

Pengelolaan sumber daya alam








Jumat, 15 April 2016


Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia



Pengertian

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.


Sumber Daya Alam Di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.

  • Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.

  • Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.

Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.

Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.



PERMASALAHAN SUMBER DAYA ALAM



Pengambilan Sumber daya Alam secara Ilegal

Eksploitasi terhadap sumber daya alam Indonesia yang dilakukan sejak tahun 1960an telah membawa manfaat ekonomi bagi negara, namun demikian sering terjadi pula kerugian bagi lingkungan hidup serta masyarakat di daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya alam, sedemikian rupa sehingga memicu ketegangan sosial dan menimbulkan konflik yang disertai kekerasan. Indonesia perlu mengelola sumberdaya alamnya dengan cara yang lebih adil dan berkelanjutan daripada yang telah dilakukannya di masa lalu.

Eksploitasi terhadap sumber daya seperti kayu dan mineral di masa pemerintahan Presiden Soeharto didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang ada hubungannya dengan para elit pada rezim yang berkuasa. Meski secara formal merupakan hal yang sah, eksploitasi tersebut kerap tidak menghiraukan masyarakat serta lingkungan setempat, dan marak dengan korupsi kedinasan dan pelanggaran-pelanggaran. Hal tersebut menciptakan kondisi bagi konflik yang disertai kekerasan pada daerah berhutan seperti Kalimantan Tengah, dimana benturan budaya antara pribumi Dayak dan pendatang asal Madura berakibat pada pembantaian terhadap lebih 500 orang Madura di awal tahun 2001 dan terusirnya ribuan lagi dari daerah tersebut.

Saat ini Indonesia memiliki peluang untuk mengembangkan model bagi pengelolaan sumber daya yang tidak begitu merusak, akan tetapi malah terjadi peningkatan pesat pengambilan sumberdaya secara tidak sah di seluruh negara sejak tahun 1998. Bentuk-bentuk pengambilan ilegal tersebut adalah penebangan kayu, penambangan dan penangkapan ikan, dan itu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang melanggar hukum ataupun pelaku “liar” yang bertindak diluar hukum. Kesemuanya itu berakibat pada pengrusakan terhadap lingkungan, pengurangan pendapatan negara, serta timbulnya kemungkinan letusan konflik di masa depan. Dalam kasus penebangan kayu, permasalahannya telah menjadi sedemikian berat sehingga sebagian besar dari hutan Indonesia terancam musnah dalam kurun waktu satu dasawarsa.

Industri sumber daya ilegal dilindungi dan kadangkala bahkan diatur oleh oknum-oknum korup diantara pegawai negeri sipil, aparat keamanan dan legislatif. Industri tersebut memanfaatkan kegundahan rakyat miskin yang merasa tidak ikut menikmati sumberdaya alam di masa Soeharto, akan tetapi sebagaimana pada eksploitasi yang dilegalisir di masa lalu, pada umumnya yang diuntungkan adalah sebuah kalangan kecil pengusaha dan pejabat korup. Oleh karenanya hal tersebut bukan saja merupakan permasalahan lingkungan hidup, melainkan juga menyangkut kepemerintahan dan tindak kejahatan.

Pemerintah Indonesia telah membuat komitmen untuk menanggulangi pengambilan sumberdaya alam secara ilegal, dan dalam kasus penebangan hutan kini mengalami tekanan yang besar dari donor dan pemberi pinjaman di luar negeri serta gerakan LSM di dalam negeri. Meski pejabat yang berwawasan reformasi belum lama berselang telah mencapai berbagai kemajuan, pemerintah masih harus menempuh jalan yang panjang untuk dapat membalikkan arus. Hal tersebut dikarenakan skala geografis dan tingkat kerumitan dari pengambilan sumberdaya yang ilegal, serta terlibatnya banyak pejabat dan anggota legislatif dalam kegiatan ilegal tersebut.

Permasalahannya bersumber pada lembaga negara yang bertanggung jawab untuk mengatur pemanfaatan sumberdaya. Kendati ada beberapa pejabat yang jujur dan berdedikasi, korupsi dan rasa apatis masih marak. Dalam hal keterlibatan aparat keamanan, keuntungan yang diraih dari perdagangan ilegal sumberdaya merupakan sumber utama dana operasional serta harta pribadi. Koordinasi diantara lembaga negara masih lebih sering buruk, dan keadaan ini telah diperumit oleh desentralisasi (otonomi daerah), yang mendorong beberapa pejabat daerah untuk menentang pengarahan dari Jakarta dan bahkan mengenakan pajak atas penebangan dan penambangan liar. Namun demikian masih terlihat secercah harapan, terutama pada sikap lebih tegas yang diunjukkan Departemen Kehutanan terhadap penebang liar.

LSM-LSM dan donor luar negeri telah melakukan kerjasama dengan masyarakat setempat pada beberapa daerah yang kaya sumber daya, untuk membujuk mereka agar tidak ikut serta dalam pengambilan yang tidak berkesinambungan, dengan hasil yang beragam. Beberapa anggota masyarakat menunjukkan kekhawatiran terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengambilan semacam itu. Akan tetapi daya tarik untuk meraih keuntungan dengan cepat terasa sangat kuat dan secara meluas belum ada kesadaran mengenai dampak-dampak jangka panjang, yang antara lain bisa menimbulkan erosi dan banjir yang membahayakan dalam hal penebangan, pencemaran yang bersumber dari penambangan, serta menciutnya persediaan ikan akibat penangkapan ikan. Pengaruh pejabat yang korup serta kepentingan pengusaha pada tingkat lokal juga sangat kuat, yang berarti perubahan sikap tidak mungkin terjadi dalam waktu yang singkat.

Selain menindak para pelaku dan pendukung pengambilan sumberdaya secara ilegal, pemerintah juga perlu memperhatikan sumber-sumber permintaan untuk sumberdaya tersebut. Dalam hal perkayuan, ini berarti menciutkan industri perkayuan Indonesia, yang tumbuh sedemikian besar pada peningkatan ekonomi yang terjadi di pertengahan 1990an sehingga pada saat ini industri itu mengkonsumsi kayu dalam jumlah yang lebih besar dari yang dapat dipasok hutan-hutan di Indonesia dengan cara yang sah. Lembaga negara yang melihat industri tersebut semata-mata dari sudut pandang komersial, terutama Departmen Perdagangan dan Industri serta BPPN, perlu menyadari bahwa apabila industri tersebut tidak diperkecil skalanya, maka sumber bahan baku yang tersisa yang berasal dari dalam negeri bisa habis, dengan akibat yang dahsyat.

Negara-negara yang mengkonsumsi sumberdaya asal Indonesia juga sangat bertanggung jawab untuk mencegah impor komoditas yang pengambilannya dilakukan secara ilegal. Dalam kasus perkayuan, pemerintah-pemerintah dan perusahaan di Asia Tenggara, Asia Timur Laut dan dunia Barat kesemuanya harus bertindak lebih banyak lagi. Khususnya Malaysia perlu mematahkan perdagangan lintas perbatasan menyangkut kayu asal Indonesia yang di tebang secara ilegal.

Hanya segelintir pakar percaya bahwa mengakhiri pengambilan sumberdaya secara ilegal di Indonesia merupakan tugas yang mudah ataupun singkat, mengingat skala permasalahannya serta berakarnya secara mendalam pada korupsi kedinasan dan politik patronase. Banyak yang pesimis bahwa arus dapat dibalikkan sebelum terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki terhadap hutan-hutan. Namun demikian, upaya pejabat yang reformis serta LSM-LSM setempat memberi isyarat bahwa apabila pemerintah mampu menjalankan kemauan politik yang diperlukan untuk menanggulangi kepentingan terselubung dalam jajarannya, maka sesungguhnya belum terlambat untuk paling tidak mengendalikan skala kerusakan dan melindungi sebagian aset alam di Indonesia bagi generasi mendatang.



Masalah pengembangan sumber daya alam


Potensi sumber daya alam Indonesia seperti sumber daya mineral, sumber daya air, sumber daya pertanian, sumber, dan juga sumber daya energi. Disoroti juga masalah pengembangan sumber daya alam yang dihadapi negara berkembang seperti negara Indonesia, yaitu permasalahan inventarisasi, distribusi, pengumpulan kembali data – data sumber daya alam, permasalahan latihan dan pendidikan – maupun ilmuwan dan teknologi sumber daya alam, masalah lingkungan hidup dalam pengelolaan sumber daya alam, ilmu dan teknologi, perencanaan dan manajemen, peranan modal asing dan pengembangan.

Sumber daya alam adalah bagian keseluruhan jalinan bumi dan tidak berdiri sendiri. Karenanya, perencanaan dan manajemen setiap sumber hanya akan berhasil jika ia merupakan bagian skema pengembangan sumber daya yang direncanakan secara teliti fsn terintegrasi.

Untuk melakukan penyesuaian berbagai faktor diperlukan tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam perencanaan sumber daya. Faktor tersebut meliputi ketidakpastian jumlah dan mutu sumber daya alam, pengerahan jumlah modal yang besar, teknologi tepat yang dipakai, kemungkinan pengaruh biaya atas sumber daya alam lain, besarnya manfaat bagi pembangunan regional, serta tersedianya prasarana yang baik.

Dari aspek internasional, di dunia ini gejala saling tergantung  antar-negara untuk pengadaan sumber daya alam sangatlah menonjol karena tidak ada satu negara pun yang memiliki semua sumber daya alam pada teritorinya.

Ketidakmampuan suatu negara untuk mandiri dalam kebutuhan sumber daya alam akan bertambah parah dengan pesatnya kemajuan sosial ekonomi negara itu karena dalam perkembangan yang begitu cepat dibutuhkan lebih banyak sumber daya alam.

Gejala saling tergantung akan berkembang terus, merambah pada pemakaiannya dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula karena dapat berakibat resesi umum atau keruntuhan ekonomi.



Pengelolaan Sumber Daya Alam


Indonesia memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, baik jenis maupun jumlahnya. Menyadari akan hal tersebut, para orang-orang terdahulu telah menerapkan prinsip dasar pengelolaan sumber daya alam dalam konstitusi Negara yang tetap hingga sekarang, yaitu: Bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antar pemerintah dan pemerintah daerah antara lain:


1.   Kewenangan, tanggung jawab, pemanfaatan, pemeliharaan, pengendalian dampak,    budidaya dan pelestarian.
2.   Bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
3.   Penyerasian lingkungan dan tata ruang serta rehabilitasi lahan.


Terus menurunnya kondisi hutan. Hutan merupakan salah satu sumber daya yang penting, tidak hanya dalam menunjang perekonomian nasional tetapi juga dalam menjaga daya dukung lingkungan terhadap keseimbangan ekosistem dunia. Di Indonesia tiap tahunnya jumlah hutan diperkirakan berkurang 3-5 % per tahunnya.

Kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai). Praktik penebangan liar dan konversi lahan menimbulkan dampak yang luas, yaitu kerusakan ekosistem dalam tatanan DAS. Kerusakan DAS tersebut juga dipacu oleh pengelolaan DAS yang kurang terkoordinasi antara hulu dan hilir serta kelembagaan yang masih lemah. Hal ini akan mengancam keseimbangan ekosistem secara luas, khususnya cadangan dan pasokan air yang sangat dibutuhkan untuk irigasi, pertanian, industri, dan konsumsi rumah tangga.

Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak. Kerusakan habitat ekosistem di wilayah pesisir dan laut semakin meningkat. Rusaknya habitat ekosistem pesisir seperti deforestasi hutan mangrove telah mengakibatkan erosi pantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati (biodiversity). Erosi ini juga diperburuk oleh perencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah yang kurang tepat. Beberapa kegiatan yang diduga sebagai penyebab terjadinya erosi pantai, antara lain pengambilan pasir laut untuk reklamasi pantai, pembangunan hotel, dan kegiatan- kegiatan lain yang bertujuan untuk memanfaatkan pantai dan perairannya. Sementara itu, laju sedimentasi yang merusak perairan pesisir juga terus meningkat.

Citra pertambangan yang merusak lingkungan. Sifat usaha pertambangan, khususnya tambang terbuka (open pit mining), selalu merubah bentang alam sehingga mempengaruhi ekosistem dan habitat aslinya. Dalam skala besar akan mengganggu keseimbangan fungsi lingkungan hidup dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan citra semacam ini usaha pertambangan cenderung ditolak masyarakat. Citra ini diperburuk oleh banyaknya pertambangan tanpa ijin (PETI) yang sangat merusak lingkungan.

Dengan permasalahan permasalahan di atas, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah membaiknya sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup bagi terciptanya keseimbangan antara aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi (kontribusi sektor perikanan, kehutanan, pertambangan dan mineral terhadap PDB) dengan aspek perlindungan terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup sebagai penopang sistem kehidupan secara luas. Seluruh kegiatannya harus dilandasi tiga pilar pembangunan secara seimbang, yaitu menguntungkan secara ekonomi (economically viable), diterima secara sosial (socially acceptable) dan ramah lingkungan (environmentally sound). Prinsip tersebut harus dijabarkan dalam bentuk instrumen kebijakan dan peraturan perundangan lingkungan yang dapat mendorong investasi pembangunan jangka menengah di seluruh sektor dan bidang yang terkait dengan sasaran pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup.



Kebijakan Nasional dan Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.


Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
  • Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
  • Memerlukan prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan.
  • Membangun hubungan interdependensi antar daerah.

Menetapkan pendekatan kewilayahan. Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup :


1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah.


2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam.

    Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif.


    3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup.

      Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.


      4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

        Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakkan hukum untuk mewujudkan  pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan  berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten.


        5. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.

          Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak - pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan










          10 kelebihan alam indonesia

           Beranda About Blogdetik Kompasiana ▼
          Senin, 24 Juni 2013
          10 Kelebihan Alam Yang di miliki Negara Indonesia
          Indonesia, negara kita yang tercinta ini ternyata juga terkenal di dunia luar loh… Tapi sayang mereka mengenal Indonesia bukan karena keindahan alam dan keramahan penduduknya.
          Berdasarkan cerita dari seorang teman yang berasal dari salah satu negara di Eropa, orang-orang Eropa mendengar negara Indonesia karena erupsi gunung Merapi dan tsunami di Aceh serta sedikit mengenai Bali.
          Padahal Indonesia adalah negara kaya yang menyimpan banyak potensi. Mari sejenak kita membicarakan kelebihan negara kita ini, dan sejenak melupakan permasalahan dan carut marut yang tengah terjadi di Indonesia Apa saja kelebihan negara kita ini, berikut ini 10 Kelebihan Alam yg Dimiliki Negara Indonesia seperti dirangkum dari berbagai sumber. Berikut ulasannya :
          10. Indonesia memiliki iklim yang bersahabat 
          Posisi Indonesia yang berada dibawah garis khatulistiwa atau ekuator memberikan keuntungan iklim dan cuaca yang bersahabat. Indonesia memiliki dua musim yang dominan yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Indonesia mendapat sinar matahari rata-rata 12 jam di siang hari. Sangat berbeda di benua Eropa yang di musim semi dan musim panas memiliki siang yang lebih panjang, sekitar 16 jam. Indonesia juga memiliki rata-rata curah hujan yang cukup.
          Meski terkadang hujan yang turun mendatangkan bencana, namun masih dapat diatasi jika kita peduli akan lingkungan kita. Sangat berbeda dengan cuaca ekstrim yang melanda Eropa dan Australia, yaitu musim dingin yang ekstrim hingga mencapai 4 derajat selsius bahkan sampai menelan korban sedikitnya 600 orang tewas di Eropa Timur. Atau di Arab yang sangat panas. Iklim di Indonesia sangat ideal, bersahabat, hangat dengan kelembaban yang cukup, iklim seperti inilah yang disukai oleh para wisatawan
          9. Indonesia memiliki beribu-ribu suku bangsa 
          Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki beribu-ribu suku bangsa. Menurut data BPS, Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa. Kekayaan suku bangsa ini menghasilkan kekayaan adat-istiadat dan keragaman kebudayaan seperti;
          makanan khas, pakaian khas, lagu-lagu daerah, tarian khas daerah hingga alat musik yang beraneka ragam. Beberapa kebudayaan Indonesia telah diakui secara internasional seperti; batik, angklung, wayang kulit, keris, tari pendet dari Bali, tari saman dari Aceh, reog ponorogo, lagu rasa sayange dan lainnya. Bahkan beberapa telah diakui oleh Unesco. 
          9 Juli 2011 yang lalu, angklung mulai mendunia dan diterima dengan antusias khususnya di AS. Daeng Udjo dari Saung Angklung “Udjo” adalah orang Indonesia yang berhasil mengenalkan angklung di kancah internasional dan mencatatkan rekor dunia “Guinness Wolrd Records” di Washington DC, AS, dengan memainkan angklung dengan peserta mencapai 5.182 orang yang multibangsa dan memainkan beberapa lagu hits seperti; We Are the World, Take Me Home, Country Roads yang mendapat sambutan yang luar biasa meriah. Bisa dibayangkan betapa bangganya budaya Indonesia dapat masuk dan disukai di dunia luar. Sudah saatnya kita mengenalkan budaya kita, tidak melulu budaya dari luar yang kita adopsi.
           8. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
          Indonesia memiliki luas wilayah 1.904.569 km2 terdiri dari beribu-ribu pulau. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Menurut hasil survei dan verifikasi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki 13.000 pulau dari Sabang sampai Merauke.
          Ada yang menyebut Indonesia memiliki 17.504 pulau, namun Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), Sudirman Saad, menyatakan total pulau di Indonesia hanya 13 ribu.
           Penurunan jumlah pulau yang dimiliki Indonesia akibat kenaikan muka air laut, pemanasan global, atau karena penggalian pasir laut. Kekayaan pulau yang dimiliki Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat besar yang sudah seharusnya digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Setiap pulau-pulau di Indonesia menyimpan potensi, kekayaan alam mulai dari bahan mineral yang beraneka macam yang terkandung di dalamnya, kekayaan flora dan fauna, hingga situs-situs kuno yang terkandung di dalamnya.
          Sebuah situs pariwisata online di luar negeri menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang indah lebih dari 17 ribu pulau, dan yang dihuni hanya sepertiganya!!. Umur anda tidak cukup untuk mengunjunginya satu persatu.
          7. Indonesia memiliki alam yang luar biasa indah 
           
          Indonesia mulai dikenal dunia khususnya para wisatawan karena keindahan alamnya. Indonesia dilimpahi berbagai pemandangan yang eksotis, dari gunung-gunung yang indah, hingga pemandangan dasar laut yang menakjubkan. Ada ribuan tempat wisata di Indonesia yang menjadi favorit para wisatawan, mulai dari wisata gunung, wisata laut, wisata sejarah, wisata budaya, adventure dan masih banyak lagi. Salah satu tempat wisata yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah Raja Ampat di Papua Barat, yang merupakan gugusan kepulauan yang sangat indah. Raja Ampat merupakan salah satu 10 perairan terbaik di seluruh dunia untuk diving site (menurut wikipedia).
          Raja Ampat kini menjadi tujuan favorit para penyelam, disini tersedia biodiversity bawah air terlengkap di dunia. Banyak spesies baru dan unik ditemukan disini dan menjadi objek penelitian para ahli. Itu baru satu dari sekian keindahan alam Indonesia, masih banyak keindahan alam Indonesia yang belum tergali membanggakan kita sebagai warga negara Indonesia. 
          6. Indonesia memiliki tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah.
          Indonesia memiliki tanah yang subur dan telah di akui oleh dunia. Saking suburnya tanah disini, banyak negara-negara khususnya Eropa yang datang ke Indonesia untuk menjajah, tujuannya adalah mengambil kekayaan alam Indonesia dan digunakan untuk kepentingan negara tersebut.
          Seperti yang dilakukan oleh Belanda selama lebih dari 350 tahun, bahkan Spanyol, Portugis, Jepang, pernah “mencicipi” kesuburan tanah Indonesia yang terkenal akan rempah-rempahnya. 
          Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia selain tanah yang subur adalah minyak bumi yang menempati posisi 21 dunia sebagai negara penghasil minyak bumi, timah, gas alam berada di posisi 11 sebagai negara dengan cadangan gas terbesar, nikel, kayu, bauksit, batu bara, emas dan perak. Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah dan berpotensi besar. 
          5. Indonesia memiliki lautan terluas di dunia. 
          Lautan Indonesia adalah yang terluas di dunia. Indonesia memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia. Luas perairan Indonesia 3 kali lipat luas daratannya, yaitu 3.257.483 km2. Indonesia dikelilingi dua samudera yaitu; Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Dengan kondisi ini Indonesia memiliki jutaan spesies flora dan fauna yang beragam yang tidak dimiliki oleh negara lain. 
          4. Indonesia memiliki banyak jenis hutan 
          Indonesia memiliki beberapa jenis hutan diantaranya; hutan hujan tropis, hutan musim atau hutan meranggas, mangrove (hutan bakau) dan hutan sabana. Setiap hutan di Indonesia memiliki potensi yang mungkin tidak dimiliki oleh setiap negara. Hutan hujan tropis Indonesia adalah paru-paru dunia, memasok oksigen terbesar, pemasok kayu, sumber plasma nutfah dengan keanekaragaman hayatinya. Hutan di Indonesia merupakan satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Brazil dengan hutan amazonnya dan hutan di Zaire.
          Hutan di Indonesia memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan hutan yang lainnya. Hutan di Indonesia memiliki flora dan fauna endemik, beberapa hutan ini dilindungi oleh Unesco. Mana saja hutan di Indonesia yang dilindugi Unesco? Taman Nasional Leuser, Pegunungan Bukit Barisan, Gunung Kerinci semua ini termasuk dalam hutan hujan tropis seluas 2,5 juta hektar. Taman Nasional Ujung Kulon yang terkenal dengan badak bercula satu, Taman Nasional Wasur dengan vegetasi padang savana yang indah dan masih banyak lagi. Produk hasil hutan menghasilkan produk unggulan seperti kayu jati, rotan, karet dan lain sebagainya. 
          3. Populasi penduduk Indonesia, rangking 4 dunia 
          Penduduk Indonesia memang padat, tetapi ini merupakan salah satu kelebihan dan keuntungan bagi Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang besar, sebanyak lebih dari 240 juta jiwa dan menempati rangking 4 dunia, merupakan aset yang besar bagi Indonesia.
          Dengan populasi yang besar banyak menghasilkan manusia-manusia yang berpotensi, pintar selain itu penduduk Indonesia banyak yang berada diumur produktif, banyak yang diharapkan dengan penduduk yang berumur produktif.
          Berbeda dengan Jepang yang penduduknya banyak diumur lansia. Dengan jumlah penduduk yang besar merupakan salah satu faktor pertumbuhan ekonomi, hingga bisa tumbuh sekitar 6,7% disaat perekonomiam Amerika, Eropa, Yunani yang sedang berdarah-darah dengan pertumbuhan tidak lebih dari 1%. 
          Indonesia dengan negara Asia lainnya dianggap menjadi next economic superpower. Mengapa bisa terjadi? Karena kita punya kekuatan pasar. Kanada memproduksi Blackberry, lalu dilempar ke pasar. Di negara mana produk BB bisa laris bak kacang goreng? Ya di Indonesia. 
          Banyak perusahaan-perusahaan luar negeri yang membuka pabrik di Indonesia. Mengapa bisa terjadi? Di Indonesia memiliki angkatan buruh yang trampil dan murah, yang tidak dimiliki di Eropa dengan penduduk yang sedikit malah kekurangan penduduk. Atau di Amerika, bisa dibayangkan jika pabrik suatu perusahaan berada di Amerika, tentu ongkos produksinya akan sangat mahal. 
          Penduduk Indonesia dengan kelas menengah mampu membeli motor matic terbaru buatan Jepang, resto franchise selalu diserbu pada jam makan, belanja bulanan di Carefour atau belanja baju di factori outlet. Semua itu adalah yang membuat perekonomian Indonesia terus berjalan dan tumbuh. 
          2. Indonesia memiliki berbagai macam barang tambang 
          Indonesia memiliki cadangan gas alam terbesar di kawasan Asia Pasifik dengan volume 222 triliun kaki kubik (TCT) dengan luas ladang gas 225 kilometer yang terletak di kepulauan Natuna. Selain gas alam, disana juga tersimpan 66 TCT gas hidrokarbon yang bisa ditambang.
          Di Natuna juga ditemukan sumur-sumur minyak bumi yang melimpah. Migas di Natuna seolah tidak pernah ada habisnya. Namun sangat disayangkan hasil eksplorasi tersebut sebagian besar dikuasai oleh pihak asing seperti; Exxon Mobil, Conoco Philips, Star Energy, Primer Oil dan blok Cepu. Mengapa sumber daya sebesar itu bisa menguap ke negara lain? Jawabannya adalah modal, tenaga ahli, peralatan seluruhnya di suplai oleh perusahaan-perusahaan asing tersebut.
          Terlebih lagi didukung dengan undang-undang yang mendukung PMA. Indonesia memiliki undang-undang migas yang lemah dan menguntungkan asing, yang sebatas fungsi finansial bukan fungsi strategis. Jika pemerintah menjalankan fungsi strategis, maka bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, bukan dikuasai oleh asing, seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dan ayat 3. 
          1. Indonesia “punya” tambang emas Freeport 
          Seluruh dunia tahu Indonesia memiliki tambang emas terbesar ketiga di dunia yang terletak di provinsi Papua di dekat gunung tertinggi Papua, Puncak Jaya. Barang tambang apa saja yang terkandung di Freeport? emas tentu saja, tembaga, perak, Ada dua blok di area tambang ini, Blok A seluas 24.700 hektar area produksi dan Blok B seluas 500.000 hektar wilayah eksplorasi.
          Sebagai gambaran, produksi tahun 2006 di Blok A telah menghasilkan 610.800 ton tembaga, 58.474.392 gram emas dan 174.458.971 gram perak. Bisa dibayangkan betapa kayanya Indonesia jika dalam satu tahun, alam Indonesia menghasilkan potensi yang luar biasa.
          Namun sangat disayangkan tambang emas tersebut dikuasai oleh anak perusahaan Freeport McMoRan Copper & Gold Inc, sebuah perusahaan raksasa Amerika yang memproduksi emas dan tembaga. Seluruh saham dimiliki oleh Freeport sebesar 99% dan Indonesia hanya memiliki sisanya 1%. 
          Sangat ironis, banyak media luar yang mengatakan ini sangat menjijikan menjadi kaya dengan mengorbankan orang Papua lokal. Bahkan dikabarkan kini ditemukan Uranium di kawasan tambang tersebut dan ini melanggar perjanjian dan kontrak kerja dan dianggap suatu bentuk pencurian yang dilakukan oleh Freeport yang secara diam-diam telah menambang uranium
          Danget.hewan  miris menyaksikan keadaan rakyat negeri ini. Negeri kaya tapi masyrakat hidup dibawah keprihatinan.

          Perkembangbiakan hewan

          Home » Post » Perkembangbiakan Hewan (Ovipar, Vivipar, Ovovivipar)

          Perkembangbiakan Hewan (Ovipar, Vivipar, Ovovivipar)

          perkembangbiakan-pada-hewan-1-728perkembangbiakan-pada-hewan-2-728
          Perkembangbiakan Hewan ( Ovivar, Vivipar dan Ovovivipar ) – Hewan juga berkembang biak menghasilkan keturunan untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan hewan akan dijelaskan sebagai berikut.
           
          1. Bertelur (Ovipar)
          Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur disebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum (telur). Sel telur dari hewan betina dibuahi oleh sperma yang dihasilkan hewan jantan. Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh (internal) dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Ayam, burung, ikan, dan serangga berkembang biak dengan bertelur.
           
          a. Unggas (bangsa burung)
           
          Ayam, bebek, dan merpati termasuk unggas yang berkembang biak dengan cara bertelur. Pernahkah kamu melihat ayam atau burung yang mengerami telurnya? Hewan-hewan tersebut mengerami telurnya hingga menetas. Ayam dan burung mengerami telurnya sekitar 21 hari. Perkembangbiakan ini terjadi karena pembuahan di dalam tubuh.

          b. Ikan dan Amfibi
           
          Tidak seperti unggas, kelompok ikan dan amfibi tidak mengerami telurnya hingga menetas. Telur-telur tersebut akan menetas sendiri. Pembuahan pada ikan dan amfibi terjadi di luar tubuh. Saat bertelur, ikan betina akan mencari perhatian ikan jantan.
           
          Selanjutnya, akan mengikuti gerakannya. Setelah ikan betina bertelur, ikan jantan akan mengeluarkan sperma. Selanjutnya, pembuahan terjadi di air. Ada juga beberapa jenis ikan dan amfibi yang memelihara telurnya. Telur kodok betina dikeluarkan dari bagian bawah tubuhnya. Sementara punggungnya dipegangi oleh kaki belakang, kodok jantan. Ikan mujair memelihara telur-telurnya di dalam mulut. Penyu juga berkembang biak dengan cara bertelur. Akan tetapi, penyu tidak mengerami telurnya. Akan tetapi, ditimbun di tempat tertentu hingga telur menetas.
          2. Melahirkan (Vivipar)
          Perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan disebut vivipar. Kucing, sapi, dan harimau adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan-hewan ini termasuk kelompok hewan mamalia karena menyusui anaknya. Ada juga hewan air yang berkembang biak dengan melahirkan, misalnya ikan lumba-lumba dan paus.
           
          Sebenarnya hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Telur tersebut tidak dibungkus oleh cangkang dan tidak dikeluarkan dari tubuh, Saat terjadi perkawinan, sperma hewan jantan akan membuahi telur di rahim hewan betina.
           
          Telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot akan tumbuh menjadi calon individu baru (embrio). Selama itulah hewan betina mengalami kehamilan (mengandung). Setiap jenis hewan mengalami masa kehamilan yang berbeda-beda. Setelah dilahirkan, induk bayi hewan tersebut akan menyusui anaknya.
           
          3. Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)
          Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur-melahirkan disebut ovovivipar. Hewan betina yang berkembang biak dengan cara ini juga akan mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetapi, telur yang dikeluarkan sudah tumbuh menjadi embrio. Perkembangbiakan ovovivipar diawali dengan bertelurnya hewan betina dalam tubuh. Telur tersebut akan dibuahi sel sperma yang dihasilkan oleh hewan jantan. Hal ini disebut pembuahan.
           
          Pembuahan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio tersebut akan menetas di dalam tubuh hewan betina. Selanjutnya, calon bayi itu dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina seperti proses melahirkan. Reptil seperti ular boa dan kadal berkembang biak dengan cara ovovivipar.